BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita mengetahui
bahwa penilaian dalam kurikulum memiliki kedudukan yang sangat penting.
Penilaian dilakukan selama proses pemebelajaran maupun setelah proses
pembelajaran. Jika kita perhatikan lebih teliti, terdapat perbedaan yang sangat
mendasar pada kurikulum dari tahun ke tahun yaitu terletak pada ranah
penilaiannya. Dalam kurikulum 2004 siswa dinilai ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik, sementara pada kurikulum 1994 siswa dinilai ranah kognitifnya
saja. Namun demikian, untuk mata pelajaran matematika siswa hanya dinilai ranah
kognitif dan afektiknya saja.
Penilaian dalam
ranah kognitif pada pembelaajaran matematika menuntut guru untuk melakukan
variasi jenis-jenis penilaian. Pada kurikulum yang sekarang ini siswa lebih
dituntut agar berkemampuan untuk memahami konsep, mengetahui posedur,
mengomunikasikan gagasan atau ide, bernalar serta memecahkan suatu
permasalahan.
Salah satu jenis penilaian
yang memenuhi tuntutan tersebut adalah penilaian
produk. Meskipun sudah banyak yang menggunakan jeis penilaian ini, akan tetapi
ini tidak menutup kemungkinan masih terdapat beberapa kesalahan dalam
melakukanya. Sehingga perlu untuk
mempelajari lebih jauh tentang penilaian produk ini.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)
Untuk memahami pengertian penilaian produk dan
tahapan-tahapannya.
2)
Untuk memahami perencanaan, pengelolaan penilaian dan
pencatatan hasil kerja siswa.
3)
Untuk mengetahui beberapa contoh penilaian hasil kerja
siswa.
1.3
Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah ini adalah sebagai berikut:
1)
Apakah pengertian penilaian produk?
2)
Bagaimanakah tahapan dalam membuat suatu hasil kerja?
3)
Apakah tujuan dilakukannya penilaian produk ?
4)
Bagaimanakah perencanaan dalam menilai hasil kerja siswa?
5)
Bagaimanakah pengelolaan hasil kerja?
6)
Bagaimanakah penilaian dan pencatatan hasil kerja siswa?
7)
Bagaimanakah contoh penilaian hasil kerja siswa?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penilaian
Produk
Penilaian adalah pengambilan suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik atau buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Sedangkan
produk adalah sesuatu yang dihasilkan. Jadi penilaian hasil kerja siswa adalah
penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu
dan kualitas produk tersebut. Terdapat dua tahapan penilaian yaitu: Pertama, penilaian tentang pemilihan dan
cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknis maupun estetik hasil
karya/ kerja siswa.
Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa
saja terbuat dari kain, kertas, metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya
seni seperti lukisan, gambar, dan patung. Hasil kerja yang berupa aransemen
musik, koreografer, karya sastra tidak termasuk hasil kerja yang dimaksud
disini.
2.2
Tahapan dalam
Membuat Serta Hasil Kerja
Tiga tahapan yang
harus diperhatikan yaitu tahap perencanaan atau perancangan, tahap produksi,
dan tahap akhir. Semua harus dilakukan oleh siswa meskipun terdiri atas
beberapa yang berbeda tetapi semua itu merupakan suatu proses yang padu.
Berhubung ketiga tahap itu merupakan proses yang padu, maka guru bisa saja
melakukan penilaian tentang kemampuan siswa dalam memilih teknik kerja pada
tahap produksi dan pada tahap akhir.
Fase dalam menghasilkan produk
1.
Persiapan: siswa dapat dinilai dalam kemampuannya membuat perencanaan,
bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan membuat desain produk
2.
Produksi: siswa dapat dinilai dalam kemampuannya memilih dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik
3.
Refleksi: siswa dapat dinilai dalam hal estetika, kesempurnaan produk,
fungsional, keorisinilan.
Membuat perencanaan:
•
Apakah Anda akan menilai tahap persiapan, produksi, refleksi
•
Bagaimana/bagian mana relevansinya dengan kurikulum
•
Bagaimana Anda secara spesifik membuat kriterianya
Membuat Pencatatan:
•
Metode pencatatan apa yg akan digunakan (catatan singkat, analitik, atau
holistik)
•
Siapa yg akan menilai (siswa sendiri, teman sebaya, orang tua, atau guru)
•
Bagaimana kriteria penilaiannya
•
Bagaimana tingkat keajegannya
Pelaporan:
•
Dari sudut pandang/eviden apa Anda menentukan tingkat kemampuan anak
(menggunakan analitik, holistik, catatan singkat)
•
Lebih menekankan mana: tingkat kemajuan siswa individual atau
keterbandingannya dengan siswa lain dikelompoknya
•
Bentuk pelaporannya dapat berupa uraian/deskripsi atau secara grafis
Penilaian produk dilaksanakan dengan langkah-langkah sebaga berikut:
(a)
Pada tahap persiapan, siswa membuat rencana, mengumpulkan gagasan, dan
kemudian membuat desain (rancangan) produk apa yang akan dibuat. Guru memberi
saran-saran untuk melengkapi gagasan atau meyempurnakan desain. Pada akhir tahap
ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk.
(b)
Pada tahap pembuatan produk, siswa memilih dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun. Dalam proses pembuatan
dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan berupa saran-saran dari guru. Pada akhir
tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(c)
Pada tahap penyerahan, siswa menyajikan produk atau memamerkannya kepada
komunitas sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk-beluk produk
tersebut, seperti maksud, ciri-ciri, proses perancangan dan pembuatan, dan
lain-lain. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan
siswa membuat produk sesuai kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah
disepakati.
2.3 Tujuan Dilakukannya Penilaian Hasil Kerja
Guru harus memahami tujuan penilaian hasil kerja agar
tidak terjadi kekeliruan dalam menyusun kisi-kisi instrument penilaian. Penilaian
hasil kerja biasa digunakan guru untuk:
·
Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan
sebelum mempelajari keterampilan berikutnya.
·
Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada
setiap akhir jenjang/ kelas di sekolah kejuruan.
·
Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi
pendidikan kejuruan.
Selain itu penilaian produk
akan menilai kemampuan siswa dalam:
·
Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
·
Memilih bahan-bahan yang tepat
·
Menggunakan alat
·
Menunjukkan inovasi dan kreasi
·
Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni
2.4 Perencanaan dalam Menilai Hasil Kerja Siswa
Ketika
menentukan penilaian hasi kerja, guru harus memperhatikan standar kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa. Diperlukan beberapa kriteria untuk mengetahui
sampai sejauhmana tingkat kompetensi siswa. Berikut ini kriteria yang dapat
digunakan untuk menentukan hasil kerja yang akan dipilih guru untuk penilaian.
a. Relevan dan mewakili kompetensi yang diukur
Penilaian sebaiknya didasarkan pada sejumlah
hasil kerja yang relevan dengan kompetensi yang diukur. Penilaian didasarkan
pada seluruh aspek kompetensi, bukan pada salah satu aspek saja. Karena itulah
hasil kerja siswa harus relevan dengan kompetensi yang diukur. Strategi yang
dapat dilakukan untukme mastikan relevansi dan lingkup hasil kerja adalah:
·
Penetapan kompetensi yang akan diukur. Perlu diingat pada
waktu memberikan tugas kepada siswa untuk menunujukan kompetensi yang diukur
tetapi juga memungkinkan siswa untuk dapat
menunjukan kompetensi setingkat
di atasnya dan kompetensi setingkat dibawahnya.
·
Penyusunan tahapan dalam pengerjaan hasil kerja (dalam tahap
perencanaan, produksi,dan akhir).
b. Jumlah dan objektivitas hasil kerja
Untuk
memperoleh penilaian hasil kerja yang handal biasanya digunaan portofolio kerja
siswa. Semakin banyak hasil kerja yang dinilai untuk masing-masing kompetensi
maka kesimpulan yang dihasilkan akan semakin handal. Penilaian hasil kerja yang
obyektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh jenis dan bentuk hasil
kerja siswa, serta tidak dipengaruhi oleh guru oleh guru yang menilai.
2.5 Pengelolaan Hasil Kerja
Guru mengelola sejumlah hasil kerja siswa
dan mencatat hasil penilaian secara sistematis dengan memperhatikan spesifikasi
tugas sebagai berikut.
·
Batasan perencanaan/ peranncangan. Batasan diberikan untuk
membantu siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu
batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai keterampilan dan kompetensi
yang diukur dalam tugas tersebut.
·
Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempermudah
guru menilai keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.
·
Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam
membuat suatu hasil kerja. Hal ini dapat membantu siswa untuk memfokuskan diri
pada langkah-langkah yang akan dinilai.
·
Menyusun kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentang
aspek ompetensi, langkah, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara
eksplisit disertai nilaianya.
2.6
Penilaian dan Pencatatan Hasil Kerja Siswa
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru
dalam mengelola hasil kerja siswa, diantaranya adalah sebagai berikut.
·
Anekdotal,merupakan catatan yang dibuat oleh guru selama melakukan
pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar mengajar. Anekdotal
biasanya digunakan untuk mencatat kompetensi yang belum terlihat pada hasil
kerja siswa, seperti kemampuan siswa untuk kerjasama, dan kemampuan siswa
menggunakan peralatan secara aman.
·
Skala Penilaian Analitis, merupakan
peniilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada hasil kerja siswa
dilihat dari berbagai perspektif atau kriteria. Skala ini digunakan untuk
menilai kemampuan pada tahap perencanaan/ perancangan dan tahap akhir. Pada
kedua tahap tersebut guru dapat meniai design atau hasil kerja siswa dari
berbagai perspektif serta kriteria. Untuk setiap keterampilan yang diukur,
ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
·
Skala Penilaian Holistik, merupakan penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruahan. Skala ini
digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian terhadapa kualitas
hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi
hasil kerjanya.
2.7 Contoh Penilaian Hasil Kerja Siswa (Produk Assessment)
Ada
beberapa model untuk mencatat pada anekdotal yaitu dengan model kartu, model
catatan pada komputer, lembar catatan hasil observasi, catatan tentang siswa
dikelas. Guru keterampilan-keterampilan menggunakan model observasi dalam
mencatat kompetensi siswa untuk merancang. membuat,dan menilai hasil kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian hasil
kerja siswa adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu
produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Tiga tahapan yang harus diperhatikan yaitu tahap
perencanaan atau perancangan, tahap produksi, dan tahap akhir. Penilaian hasil
kerja biasa digunakan guru untuk menilai penguasaan keterampilan siswa yang
diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya, menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai
siswa pada setiap akhir jenjang/ kelas di sekolah kejuruan dan menilai keterampilan siswa yang akan memasuki
institusi pendidikan kejuruan. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru
dalam mengelola hasil kerja siswa, diantaranya adalah Anekdotal(catatan yang dibuat oleh guru selama
melakukan pengamatan terhadap siswa pada waktu kegiatan belajar mengajar
mengajar), Skala Penilaian Analitis(peniilaian yang dibuat berdasarkan beberapa
aspek pada hasil kerja siswa dilihat dari berbagai perspektif atau kriteria), dan Skala Penilaian Holistik(penilaian terhadap hasil kerja siswa secara keseluruahan).
3.2 Saran
Dalam penyusunan
makalah ini penulis banyak mengalami hambatan- hambatan dari segi
literatur. Untuk itu Penulis mengharapkan suatu kritikan terhadap karya tulis
ini baik dari isi maupun dari penyusunan kata–kata dan bentuk penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2006. Perencanaan
Pebelajaran. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Devi,Dysa.2011.Penilaian_Produk.[online].(http://pastelblueformysky.blogspot.com/2011/01/penilaian-produk.html diakses tanggal 3 November 2011)
P4TKMatematika.2011.Penilaian_Produk.(http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP04_UnjukKerja.pdf di akses tanggal 3 November 2011)