Rabu, 26 Oktober 2011

Untaian Satu Kata Singkat Seorang Anak


Untaian Satu  Kata Singkat Seorang Anak

Ikhlas, 26 October 2011

Satu kata singkat yang sederhana tapi mempunyai arti yang mendalam. Termasuk didalamnya penyerahan diri secara mutlak hanya karena atau untuk Allah SWT semata. Ibu seringkali bilang pada saya "Apapun yang terjadi ikhlaskan saja." Mungkin yang Ibu maksudkan agar saya dapat menerima dan nyaman dengan apapun yang terjadi seumur hidup saya.
Senang - susah, tawa - tangis, ataupun sehat - sakit…..!
Well..!!
Sederhana saja saya pikir. Namun ternyata, tidak semudah saya menganggukkan kepala setiap kali Ibu mengulang kata-kata itu. Hingga saat ini saya masih jauh lebih ikhlas menerima segala senang, tawa ataupun sehat heheheheheheheh……..!!!!!
Kalaupun saya mendapatkan keadaan susah, tangis ataupun sakit, akal sehat saya harus berjuang keras dalam pergolakan batin yang seru. Kadang kala saya berontak sesaat.
Kok gitu sih….???????
Padahal awalnya sudah ok loh.  Aku kan sudah begini... begitu... dan banyak begini begitu.
Kok hasilnya gini sih??????
Hmm... semua pertanyaan lancang yang menyesakkan. Hingga akhirnya pada suatu titik, saya pun terdiam. Kalau mengikutkan perasaan, hati akan selalu tersiksa. Kalau mengikuti logika, otak bisa jebol. Terlalu banyak apa dan kenapa yang tak akan terjawab. Saya seperti terbentur ke tembok tebal dan konyolnya, saya terus berusaha membenturkan diri untuk menembus tembok itu. Saya menyebutnya sebagai konyol bukan goblok…!!!
Karena saya tahu dan sadar kalau kalau saya tidak bisa, tapi saya tetep kekeuh sumekeuh melakukannya. Selama saya seperti ini, saya akan merasakan rasa sakit yang luar biasa. Tapi lebih menyakitkan lagi. Orang-orang yang saya cintai disekeliling saya, akan merasakan sakit dua kali lipat dari rasa sakit yang saya rasakan..
Hingga akhirnya sayapun memutuskan dengan kesadaran sendiri. Saya harus menghentikan kondisi seperti ini. Ikhlas adalah jalan satu-satunya. Menikmati setiap episode dalam hidup ini dengan ikhlas. Menerima dengan lapang dada hanya karena Allah SWT semata. Sepanjang kesadaran saya memang tidah mudah. Tapi bila sudah melewatinya, ternyata juga tidak sulit heheheheheheheheh…..
.Setiap kali Idul Adha saya selalu diingatkan untuk belajar terus menerus tentang ikhlas. Juga penyerahan diri secara total hanya untuk Allah semata, segala apa yang saya miliki.
Saya sadar sepenuhnya bukanlah seorang mulia seperti Nabi Ibrahim, yang dengan keyakinan penuh menyerahkan anak, ketika Allah memintanya. Saya tahu, saya jauh dari sempurna dari kapasitas seperti itu. Tapi saya berjanji dalam hati untuk selalu belajar ikhlas setiap waktu, seumur hidup.

Selamat Idul Adha  1432 H (bagi yang merayakan)
Semoga kita bisa selalu ikhlas :)
Oleh :
Mohammad Nur Putra Ampana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar